Tangerang | Wolindonesia.id – Pengamat Sosial H. Supardi, SE menyebut pekerjaan proyek Hotmix Pengaspalan yang dialokasikan oleh Pemprov Banten Pagu Anggaran Dinas Perumahan Pemukiman 2023 terkesan asal jadi jauh dari kwalitas dan mutu, pasalnya pekerjaan seperti dikejar-kejar waktu agar pengawas dan elemen masyarakat tidak mengetahui pekerjaan tersebut, proyek yang memakan anggaran Rp. 185.760.000,- yang dikerjakan oleh CV. Muhibuddin. Jum’at (17/11/2023).
Proyek dengan ketebalan RAB yang seharusnya direalisasikan 5 Centimeter tidak sesuai ekspektasi dilapangkan hanya 2 Centimeter yang dilakukan oleh pekerja, “ini dihampar 5 Centimeter pak !” ucap operator mesin. diduga terkesan asal-asalan, untuk pemadatan hamparan dasaran saja tidak dipadati hanya split ditumpuk pada lubang jalan.
H.Supardi saat diwawancarai awak media dilokasi proyek tersebut jauh dari RAB karena secara langsung ketebalan Hotmix jalan masuk gang sangat jauh berbeda dengan ketebalan yang berada diujung dalam yang hanya 1-2 Centimeter yang dibuat nakal oleh pihak pemborong di perbanyak hamparan abu split sehingga menjadi tinggi tapi hamparan Aspal atau Hotmix hanya 1 sampai 2 Centimeter, bagaimana manfaat nya bisa tahunan hanya hitungan bulan kedepan sudah hancur, tuturnya.
Sementara itu, tenaga ahli sipil yang juga tenaga konsultan Hermansyah. ST menurutnya, pengerjaan proyek Hotmix atau Aspal itu ketika dihampar harus dilebihkan diatas ukuran yang diinginkan, bukan ukuran agregat 5 Cantimeter maka yang dihamparkan minimal 7 Centimeter, bila Hotmix terlalu tipis Ia menghawatirkan cepat rusak, lebih parahnya lagi pihak pemborong menggunakan bahan Hotmix Kualitas murah atau Bekas maka kualitas jalan tersebut tidak akan bertahan lama.” tutur Herman.
Berita ini ditayangkan oleh redaksi, Dinas terkait belum bisa di ambil terkait keterangan proyek tersebut.
Fadli