Kab. Tangerang | Wolindonesia.id – Kisruh pengelolaan Foodcourt Aryana di Kelurahan Sukabakti, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, semakin memanas. PT Gama Putra Jaya akhirnya memecah kebisuan dengan membeberkan rangkaian kejanggalan yang mengiringi pemutusan kontrak kerja sama oleh manajemen Aryana.
Keputusan yang dinilai sepihak, tidak transparan, dan berubah-ubah itu kini menjadi sorotan publik, khususnya para pelaku usaha yang menggantungkan penghasilan di kawasan tersebut.
Investasi Besar PT Gama Berujung Pemutusan Kontrak Mendadak
Selama bertahun-tahun mengelola kawasan foodcourt, PT Gama mengklaim telah melakukan banyak pembangunan strategis untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik area.
Total investasi yang dikucurkan mencapai sekitar Rp 4 miliar, meliputi:
pembangunan gedung biliar,
pemasangan paving block untuk area parkir,
pembangunan delapan unit tenant baru,
pembenahan dan peningkatan sistem drainase,
serta revitalisasi fasilitas pendukung lainnya.
Menurut PT Gama, seluruh pembangunan tersebut dilakukan sebagai upaya menciptakan kawasan kuliner yang layak dan nyaman bagi pengunjung serta ramah bagi UMKM.
Namun, setelah rangkaian pembangunan rampung, manajemen Aryana justru mengambil langkah mengejutkan: memutus kontrak secara sepihak.
Alasan Berubah-ubah, Wahana Komedi Jadi Sorotan
Salah satu alasan pemutusan kontrak yang disampaikan pihak manajemen Aryana kepada PT Gama adalah keberadaan wahana komedi yang dinilai membuat kawasan menjadi “kumuh”.
Kejanggalan muncul ketika, setelah PT Gama resmi tersingkir dari pengelolaan, manajemen kembali memasukkan wahana komedi dengan pengelola baru. Langkah ini dianggap sangat ironis dan memperlebar dugaan adanya kepentingan tertentu di balik kebijakan tersebut.
Bos PT Gama Geram: “Kami Dikeluarkan, Tapi Kebijakan Mereka Malah Berbalik”
Dalam keterangan resminya pada Kamis (27/11/2025), Direktur Utama PT Gama Putra Jaya, Bos Dom, mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan manajemen Aryana.
“Kami diputus kontrak dengan alasan wahana komedi membuat area jadi kumuh. Tapi begitu kami keluar, wahana itu justru dimasukkan lagi. Bedanya cuma satu: pengelolanya bukan kami,” tegasnya.
Bos Dom menilai tindakan tersebut menunjukkan ketidakmampuan manajemen mempertahankan konsistensi kebijakan dan membuka peluang adanya konflik kepentingan yang tidak pernah dijelaskan kepada PT Gama.
Pelaku Usaha: “Kami Bingung, Kebijakan Tidak Jelas”
Sejumlah pelaku usaha di lokasi juga angkat suara. Mereka mengaku kecewa dan bingung dengan sikap manajemen yang berubah tanpa penjelasan.
“Kalau memang wahana komedi dianggap kumuh, kenapa sekarang ada lagi? Aneh dan janggal,” ujar seorang pedagang yang meminta identitasnya disembunyikan.
Para pelaku usaha menilai keputusan yang tidak konsisten dapat menimbulkan efek domino, mulai dari terganggunya kenyamanan pengunjung hingga merosotnya stabilitas usaha UMKM di kawasan tersebut.
Informasi dari beberapa sumber internal menyebutkan bahwa perubahan kebijakan dilakukan secara tiba-tiba, tanpa dialog, evaluasi, ataupun pemberitahuan yang layak kepada para pihak terkait.
Manajemen Aryana Bungkam, Spekulasi Menguat
Hingga berita ini ditayangkan, manajemen Aryana belum memberikan klarifikasi resmi mengenai alasan pemutusan kontrak atau keputusan untuk kembali menghadirkan wahana komedi setelah pergantian pengelola.
Sikap diam tersebut memperkuat berbagai spekulasi publik terkait adanya motif tersembunyi yang mendorong perubahan keputusan tersebut.
Pengamat pengelolaan kawasan menilai bahwa ketidaktransparanan seperti ini tidak hanya merusak kepercayaan pelaku usaha, tetapi juga berpotensi mengganggu iklim investasi di kawasan Foodcourt Aryana.
PT Gama Siap Tempuh Langkah Resmi
PT Gama menegaskan akan menempuh langkah-langkah yang diperlukan untuk menuntut kejelasan dan keadilan dalam proses pengelolaan Foodcourt Aryana.
“Kami berharap pihak manajemen memberikan penjelasan terbuka. Ini bukan hanya soal kerugian perusahaan kami, tapi menyangkut keberlangsungan pelaku usaha dan kredibilitas kawasan,” tutup Bos Dom.
Home
Blog
Investasi Rp 4 Miliar Digugurkan: PT Gama Tuding Manajemen Aryana Putus Kontrak Sepihak.
Investasi Rp 4 Miliar Digugurkan: PT Gama Tuding Manajemen Aryana Putus Kontrak Sepihak.
Didin3 min read

Related Posts















