Kab. Tangerang | Wolindonesia.id – Seringnya genangan air yang terdapat di Jalan Raya Binong Kp. Cijengir RT.05 RW.03 Kelurahan Binong Kecamatan Curug, membuat pengguna jalan dan masyarakat merasa terganggu karena air Got saluran limbah naik ke permukaan jalan yang kedepannya bisa mengakibatkan licinnya jalan, Jalan beton cepat rusak, dan terkesan kumuh dan jorok. Setelah ditelusuri bahwa disekitar terdapat Perumahan Cendana Hills dan Pabrik Industri Pintu yang diindikasikan tidak memiliki IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Rabu (21/11/2023).
Developer mestinya harus membuat saluran air yang terintegrasi ke pembuangan besar akan tetapi tidak ada sehingga saat ini terjadi meluapnya air got ke jalan raya, oleh karena itu Perumahan dan Pabrik sekitar harus membuat saluran diawal dulu site plan pembangunan. Jika dalam siteplan dimasukan oleh konsultan maka sudah pasti disetujui oleh dinas terkait. Akan tetapi jika saat ini IPAL tidak berjalan baik maka proses administrasi perizinan sudah gagal total.
Menurut Riyan Kadhafi sebagai aktivis sosial, limbah pembangunan perumahan masuk kategori bahan berbahaya dan beracun (B3). Limbah B3 dimaksud dapat merusak ekosistem dan sangat merugikan warga yang tinggal didekat perumahan dan terutama air limbah tersebut tercecer sampai ke jalan raya. ”Seperti sabun bekas cuci, oli bekas, dan solar bekas jika dibuang ke saluran air dapat mencemari lingkungan, Karena perumahan itu menghasilkan limbah cair maupun padat,” katanya.
Riyan Kadhafi mendesak Dinas Lingkungan Hidup mengeksekusi perumahan-perumahan yang tidak memiliki IPAL, dengan memberikan sanksi tegas. “Developer atau pengusaha harus memiliki panduan berdasarkan Undang-undang dan kajian konsultan dalam melaksanakan standarisasi IPAL. Ada rumusnya untuk standarisasi, ada perhitungan konsultan seperti Koefisien Luas Bangunan (KLB ) dan Koefisien Dasar Bangunan (KDB). Ada juga perhitungan hasil emisi udara, serta limbah cair dan padatnya,” jelas Riyan Kadhafi.
Agung pengguna jalan sekaligus warga sekitar menceritakan bahwa pernah terpeleset ketika air got sampai ke ban motornya, “saya kaget ko air yang jalan ini agak beda warnanya bukan air hujan, mangkanya ban motor saya licin hampir jatuh, semoga air tumpah ke jalan ini bisa hilang dibikin saluran, soalnya saya tiap hari lewat sini ada terus.” katanya.
Fadli
















