Tangerang | Wolindonesia.id – Sementara LSM Pakar Nusantara dan LSM PPUK meninjau langsung pekerjaan proyek yang nilainya fantastis, hal itu membuat murkah kedua LSM dikarenakan anggaran tersebut dari Rakyat untuk Rakyat, bukan dari Aspirasi atau Perwakilan Rakyat.
Banyaknya ketidak tahuan Informasi Publik untuk Masyarakat tentang Anggaran yang digunakan oleh Pemerintah di peruntukan untuk pembangunan sekolahan, itu semua hasil keringat Rakyat di seluruh Indonesia. Karena itu LSM Pakar Nusantara dan LSM PPUK memantau kinerja para proyek-proyek nakal dan mengabaikan SOP yang sudah di atur oleh pemerintahan.
CV. Kuta Maya sebagai pelaksana proyek seharusnya lebih profesional mengerjakan proyek pemerintahan, karena anggaran yang digunakan bukan untuk memperkaya diri atau mengambil keuntungan disaat mendapatkan proyek tersebut, anggaran tersebut bukan untuk keuntungan tetapi mereka harus membangun gedung sekolah untuk memanusiakan manusia.
LSM Pakar Nusantara dan LSM PPUK Memberikan peringatan keras terhadap proyek CV. Kuta Maya untuk segera diperbaiki agar pembangunan sekolah tersebut bisa bermanfaat dan nyaman digunakan sebagai sarana sekolah untuk anak-anak Bangsa.
Hal itu pun membuat ketua-ketua berkomentar dan menanyakan pada pelaksana proyek tersebut. “Ini pembangunan untuk manusia bukan untuk hewan,” ucap Ketua Satgas LSM PPUK
Lanjut, Ketua Umum LSM Pakar Nusantara pun memberi celotehannya terhadap proyek tersebut,”itukan proyek pembangunan sekolah bukan proyek pembangunan kandang burung atau kandang ayam jadi harus di perhatikan juga mutu dan kualitasnya jangan asal-asalan karna menyangkut nyawa manusia.” Ucapnya.
Dalam peraturan dan undang-undang pemerintahan pusat bahwa proyek tersebut harus dilakukan dan dikerjakan dengan cara sesuai dengan (R.A.B) yang berlaku.
Pesan, Redaksi Wolindonesi.id, “Jenis kesetiaan saya adalah kesetiaan kepada negara, bukan pada institusi atau pemegang jabatannya.”
Sampai berita ini ditayangkan pihak pelaksana belum bisa di konfirmasi.
(Red)


















