Kab. Tangerang | Wolindonesia.id – Saat ini SDN Situgadung III Desa Situgadung Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten tengah banyak melakukan pembangunan kelas dan rehab, anggaran Dinas Pendidikan banyak digelontorkan untuk SDN Situgadung III karena bangunan sudah mesti direhab banyak kerusakan disana-sini. Sesungguhnya sangat bagus dengan direnovasi dibangunan SDN Situgadung III akan tetapi jika dilaksanakan dengan baik maka jangka panjang anak murid bisa merasakan fasilitas belajar yang berkualitas, kegiatan proyek rehab atap yang semula Genteng Tanah diganti menjadi Spandek Pasir. Sayang sekali proyek yang harusnya bisa dirasakan kebermanfaatan untuk dunia pendidikan anak-anak dimasa depan, malah menjadi bancakan oknum nakal kontraktor, pasalnya terlihat jelas bahwa Spandek Pasir yang digunakan dicat ulang dan kusam seperti barang bekas dan dudukan Reng Galvalum dibawah ukuran RAB yang digunakan ukuran 0,35 mm seharusnya 0,75 mm. Papan informasi proyek pun tidak ditempel dilokasi. Jum’at (10/10/2024).
Penuturan pekerja yang hanya berjumlah 2 orang dilokasi yang enggan disebutkan namanya menuturkan bahwa tidak tahu pihak ke-3 yang melaksanakan proyek tersebut, ketika ditanya ukuran Reng yang digunakan ukuran berapa seperti orang bingung dijawab oleh mereka “0,7 pak”.
Dalam konfirmasi kepada pihak Kontraktor via telepon Pak Andi sebagai mandor proyek menjelaskan bahwa “Haji Lukman yang punya proyek tersebut, “beliau orang pinter pak masa beli barang bekas dan spek tidak sesuai RAB, beliau pasti mau untung pak, untuk RAB kami tidak memilikinya pak kami hanya kerja” terang mandor.
Ras Hamdani. SH dari Lembaga Kemasyarakatan menyoroti kegiatan nakal kontraktor tersebut, ini sudah sangat fatal dan jangan dibiarkan harusnya pengawas dan masyarakat harus dunia pendidikan diberikan yang terbaik, jika mereka mau nyolong itu mikirnya seribu kali. Reng Galvalum dudukan penyangga spandex saja tidak sesuai spesifikasi harusnya dipakai yang bagus bukan dikurangi volumenya. Kami sebagai masyarakat Pagedangan akan melaporkan hal ini ke Kejaksaan ataupun Insfektorat, kasian anak-anak kita nanti kalo rubuh siapa yang tanggung jawab ?.
Fadli