Kabupaten Tangerang, Wolindonesia.id – Aksi solidaritas masyarakat dan mahasiswa bergerak dalam langkah untuk para oknum yang tidak bertanggung jawab terhadap kematian bocah yang terlindas oleh truk tanah yang melintasi di jalan raya kabupaten Tangerang.
Pergerakan atau solidaritas yang dibentuk oleh para aktivis dan masyarakat ini adalah salah satu bentuk kekesalan warga, yang jelas banyak merugikan atau korban pengguna jalan dan warga sekitarnya, terkait jam operasional pun di langgar para oknum usaha mobil truk tanah tersebut.
Aksi yang akan digelar pada tanggal 26-27/09/2023, untuk warga masyarakat yang akan turun kejalan terkait banyaknya korban atau merenggut nyawa. Pengusaha atau proyek truk tanah yang melintasi di wilayah tersebut membuat mendidih darah para warga dan mahasiswa yang akan menggelar aksi solidaritas nanti.
Hal ini menjadi sorotan publik dan perhatian bagi pemerintah untuk melakukan tindakan atau sangsi untuk para oknum pengusaha yang telah melanggar dan tabrak aturan jam operasional di kabupaten Tangerang.
Padahal jelas dalam undang-undang yang berlaku dan diatur oleh pemerintah kabupaten Tangerang, tetapi masih banyak oknum pengusaha yang hiraukan peraturan pemerintah demi keuntungan proyek tersebut.
Dengan tayangnya pemberitaan ini menjadi pelajaran untuk menjaga kondusifitas lingkungan dan perhatian pemerintah setempat.
Red
