Jakarta Utara.Wolindonesia.id – Komunitas Betawi Bulak mengungkapkan kekagumannya terhadap gaya kepemimpinan Walikota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, yang dinilai berhasil membangun jembatan emosional dan komunikasi yang kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat.
Dalam berbagai kegiatan, Walikota Jakarta Utara tidak hanya tampil sebagai birokrat, tetapi juga hadir sebagai sosok yang mau mendengar, berdialog, dan terlibat langsung dalam kehidupan warga. Kepedulian dan kedekatan inilah yang membuat warga merasa dihargai dan dipercaya.
Hal itu disampaikan oleh salah satu tokoh masyarakat Betawi Bulak, Bang Ji’i, dalam sebuah acara silaturahmi warga yang digelar di TPQ Al-Gahar, Jalan Plumpang Semper, Tugu Utara pada Senin, 14 April 2025 , dan turut dihadiri langsung oleh Walikota Jakarta Utara.“Lebih baik sejuta kenangan daripada dua juta per bulan,” ucap Bang Ji’i dalam sambutannya. Ungkapan tersebut, menurutnya, mencerminkan betapa berharganya kehadiran pemimpin yang membekas di hati rakyat, dibandingkan sekadar janji atau bantuan materi.
“Ini bukan soal nominal, tapi soal nilai. Kehadiran Pak Walikota dalam kegiatan masyarakat, dari pelosok kampung sampai acara warga seperti ini, memberi kami rasa dihargai dan didengar. Itu membentuk kenangan, dan dari kenangan itu tumbuh kepercayaan,” tambahnya.
Menurut Komunitas Betawi Bulak, kolaborasi yang dibangun oleh Walikota mencakup banyak aspek kehidupan, mulai dari pembinaan kepemudaan, pelestarian budaya Betawi, hingga kegiatan sosial dan keagamaan. Tak jarang, warga dilibatkan secara langsung dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan berbagai program pembangunan di wilayah mereka.
“Ini pemimpin yang kami inginkan—bukan yang hanya memberi arahan dari atas, tapi yang mau duduk bersama, mendengar, dan berjalan seiring,” tandas Bang Ji’i.
Penulis (win read)
