Garut – PT. AK Rafasya Putra selaku pengembang perumahan subsidi di Kabupaten Garut kembali menghadirkan proyek hunian yang ditujukan khusus bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Perumahan ini bernama AK Neglasari, dan berlokasi strategis di wilayah yang mudah diakses oleh para pekerja, khususnya buruh pabrik dan karyawan kontrak.
Proyek ini menjadi bagian dari program rumah subsidi pemerintah, yang bertujuan memberikan kesempatan kepada masyarakat kurang mampu untuk memiliki hunian layak dengan harga terjangkau.
Legal Humas PT AK Rafasya Putra Dedi Kuswadi Permana, mengatakan dari proyek tersebut, total unit yang tersedia di perumahan AK Neglasari mencapai 100 unit. Saat ini, sejak dua bulan peluncuran perdana, sebanyak 40 unit telah terjual dan sedang dalam proses pengajuan pembiayaan melalui bank. Artinya, 60 unit rumah subsidi Garut lainnya masih terbuka untuk masyarakat yang ingin segera memiliki rumah sendiri.
“Alhamdulillah, respons masyarakat sangat baik. Program ini memang untuk mereka yang belum punya rumah dan masuk dalam kategori penghasilan menengah ke bawah,” ujarnya saat diwawancarai, Senin (2/5/2025).
Menjawab kekhawatiran sebagian pihak tentang kualitas bangunan rumah subsidi, Dedi memastikan bahwa seluruh konstruksi dan material telah disesuaikan dengan standar nasional Indonesia (SNI).
“Kami menggunakan besi 10 sesuai SNI, dan semua material mengikuti aturan pemerintah. Tidak mungkin kami menjual rumah sebelum melewati proses pengecekan dari pihak berwenang,” tegasnya.
Bahkan, PT. AK mengklaim sebagai salah satu pengembang rumah subsidi terbaik di Garut, karena komitmennya dalam menjaga kualitas dan memenuhi ketentuan teknis yang berlaku.
Dari segi pondasi, rumah-rumah di AK Neglasari dibangun dengan kedalaman 60 cm dan lebar 30 cm. Di bagian pinggir perumahan, juga dibuat Tembok Penahan Tanah (TPT) untuk mencegah longsor atau kerusakan tanah. Ini dilakukan demi menjamin keamanan jangka panjang bagi penghuni.
Terkait dengan kemungkinan adanya kerusakan seperti retak atau banjir, pihak pengembang menyatakan siap bertanggung jawab.
“Jika ada kerusakan seperti retak pada dinding atau atap, kami siap memperbaiki. Tapi kalau bencana alam besar seperti banjir, itu di luar kendali kami. Namun, sejauh ini tidak ada keluhan dari konsumen,” jelas Dedi.
Mayoritas pembeli rumah subsidi AK Neglasari berasal dari kalangan buruh, karyawan pabrik, dan pekerja lepas. Dengan angsuran ringan yang disesuaikan kemampuan, banyak masyarakat merasa lebih baik mencicil rumah daripada terus-menerus mengontrak.
“Kalau mengontrak, bisa habis Rp700 ribu per bulan. Lebih baik cicil rumah sendiri, lama-lama jadi milik pribadi,” tambahnya.
Dengan dukungan program rumah subsidi dari pemerintah dan komitmen pengembang dalam menjaga mutu, Perumahan AK Neglasari Garut layak menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang ingin memiliki hunian layak dengan harga terjangkau.
Penulis : Herland