GARUT.Wolindonesia.id – Bocah SD yang menjadi korban ditabrak angkutan umum jurusan Limbangan – Selaawi, Kabupaten Garut akhirnya meninggal dunia. Ialah Chandra Adhitya (8) putra bungsu dari pasangan Apang dan Dede Umiyah yakni warga Kampung Rancapanjang Rt 02/11, Desa Neglasari, Kecamatan BL Limbangan, Kabupaten Garut.
“Saat kejadian, anak saya sedang bermain dengan saya di halaman rumah. Tiba – tiba ada mobil angkutan menyeruduk ke arah kita, lamgsung menabrak anak saya hingga tergencet,” ungkap ayah korban yakni Apang, Sabtu malam (8/3).
Apang mengatakan, sanga supir kedapatan aroma tak sedap pada diri supir angkutan tersebut seperti bau minuman keras. Bahkan, ia menceritakan, sang supir tidak sendirian dalam angkutan tersebut bersama beberapa rekannya sekitar tiga orang.
Ia menyebutkan, luka yang dialami anaknya tersebut di bagian kepala mengalami bocor, tulang bagian bahu patah dan pinggang luka dalam beserta lecet – lecet. Kemudian, melihat kejadian sang anak langsung dilarikan ke rumah sakit, belum sempat tertangani namun sudah tidak bernyawa.
“Mobilnya terlalu kencang lajunya hingga menabrak dua warung hingga akhirny menabrak dinding pagar dan tiang rumah termasuk mobil yang terparkir di rumah,” ujar Apang.
Kejadian ini menimbulkan keprihatinan dari berbagai pihak termasuk warga lain dan tokoh setempat. Pasalnya, warga sempat dibuat geram atas maraknya peredaran miras maupun narkoba di lingkungan tersebut. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Pemuda Kampung Rancapanjang yakni Jiji Barzoed.
Jiji mengaku sangat menyayangkan adanya kejadian tragis tersebut hingga menimbulkan korban hilangnya nyawa seorang anak kecil. Dirinya menyampaikan, padahal jajarannya hendak melakukan giat pemberantasan peredaran narkoba dengan akan memasang spanduk – spanduk peringatan di beberapa titik lokasi yang kerap dijadikan pesta miras maupun narkoba oleh oknum remaja.
“Jelas membuat kita semua menjadi miris akinat kejadian kali ini. Dimana, korban dua orang satu pedagang yang masih dirawat intensif di rumah sakit dan satu lagi masih anak – anak yang akhirnya meninggal dunia,” ujar Jiji.
Ia mengungkapkan bahwa sebelum kejadian kecelakaan maut tersebut, sejumlah warga mendapati sang supir bersama rekan – rekannya usai pesta miras di sekitar dekat Kantor Desa Neglasari. Dirinya juga mengimbau kepada aparatur hukum maupun pemerintahan agar bertindak tegas terhadap oknum – oknum supir angkutan yang nakal dan membahayakan, secara berkala.
Mulai dari tes urine, penertiban uji kelayakan kendaraan maupun supir serta mengintensifkan giat razia rutin. Ia menyayangkan juga, pesta miras tersebut dilakukan saat bulan suci Ramadhan.
“Informasi yang kami himpun, mereka sudah lama menggunakan lokasi yang diindikasikan sebagai tempat pesta miras. Maka dari itu, semoga saja, dengan adanya kejadian ini, khususnya aparat kepolisian menindaklanjuti agar kejadian sperti ini tidak terulang dan si pelaku mendapatkan hukuman setimpal sesuai perbuatannya,” ujar Jiji.
Penulis : Herlan