Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita

Miris, Gara – Gara Ikuti Kejurnas Pihak Sekolah Hentikan Sepihak Ekskul Paskibra

64
×

Miris, Gara – Gara Ikuti Kejurnas Pihak Sekolah Hentikan Sepihak Ekskul Paskibra

Share this article
Example 468x60

GARUT.Wolindonesia.id – Kegiatan positif belum tentu selalu membawa dampak atau hasil yang baik. Itulah yang dialami oleh sekitar 100 siswa yang tergabung pada anggota ekstrakurikuler Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) SMPN 1 Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Gara – gara mengikuti lomba tingkat kejuaraan nasional di Bogor pada saat liburan NATARU kemarin, alhasil pihak sekolah justru menyambutnya dengan membuat kebijakan kontroversial. Dimana, pihak sekolah membuat keputusan sepihak, memberhentikan kegiatan ekstrakurikuler tersebut yang menuai protes dari para siswa yang tergabung di dalamnya.

“Iya betul, kami telah membuat keputusan tersebut berdasarkan hasil musyawarah dewan guru. Di antaranya, dalam rapat dewan guru kali ini, terdapat bidang kesiswaan, pembina ekskul tersebut, serta bersama guru – guru terkait lainnya,” jelas Kepala SMPN 1 Limbangan, Tita Rosita, Rabu pagi (8/1).

Tita berdalih bahwa penghentian kegiatan eskull Paskibra kali ini karena dianggap sudah tidak bisa dikendalikan oleh pihak sekolah. Baik itu dalam hal kegiatan pelatihan, kebijakan mengikuti event – event termasuk mengganggu masa waktu pemanfaatan pembelajaran bagi siswa yang mengikuti kegiatan ini.

Tita menuturkan bahwa polemik ini dikarenakan pihak instruktur kegiatan Paskibra telah melakukan berbagai pelanggaran kesepakatan bersama. Ia juga mengaku sangat khawatir bilamana pelaksanaan kegiatan eskull diluar sepengetahuan dan ijin pihak sekolah akan berdampak pada pertanggungjawaban yang mengarah ke pihak sekolah itu sendiri.

“Kalau terjadi apa – apa misal sama siswa kami yang mengikuti kegiatan itu terjadi cedera atau hal lain yang tidak diinginkan, kan pasti pihak orangtua siswa akan menuntut kepada kepala sekolah. Bahkan, lucunya, keberangkatan ke Bogor kemarin, diiringi rekomendasi dari kepala desa, apa hubungannya..!!” tukas Tita.

Mirisnya, kebijakan sepihak tersebut disinyalir tanpa ada persetujuan atau kesepakatan duduk bersama dengan pihak komite sekolah. Tidak sekedar itu, kebijakan pihak sekolah juga mendapat penolakan dari para siswa khususnya yang tergabung di keanggotaan Paskibra. Salah satunya siswa kelas IXB yakni Jaufa Laely Sari.

“Sudah 3 tahun saya ikut eskull Paskibra. Saya mah mending ga usah diberhentikan karena kita juga ada kegiatan kayak gini jadi positif jadi mau nya sih dilanjutin,” ungkap Jaufa.

Jaufa menegaskan tidak setuju atas kebijakan pihak sekolah tersebut lantaran diakuinya bahwa selama mengikuti kegiatan eskull Paskibra memperoleh pengalaman dan pembelajaran yang positif ia rasakan. Dirinya juga menolak untuk pindah haluan ke kegiatan eskull bidang lainnya.

Keputusan penghentian kegiatan Paskibra di SMPN 1 Limbangan ini mulai diberlakukan sejak Senin (6/1) kemarin. Dimana, usai keputusan tersebut diberlakukan, banyak menuai protes dari sejumlah pihak. Bahkan, berbagai perbincangan yang beredarnya surat keputusan ini pun ramai di media sosial.

Terlihat, banyak terdapat piala – piala maupun penghargaan yang diperoleh melalui tim Paskibra sekolah ini di berbagai event baik tingkat lokal, provinsi bahkan nasional. Diketahui, polemik ini bergulir sejak usai keikutsertaan di Kejurnas yang dilaksanakan di GOR Laga Satria, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu yang diselenggarakan oleh Forum Baris Berbaris (Forbasi).

SHOOTLIST
FOTO- FOTO SAAT SISWA IKUT KEJURNAS PASKIBRA
SCREENSHOOT KEPUTUSAN SEKOLAH HENTIKAN PASKIBRA
ESTABLISH SEKOLAH
SUASNA SEKOLAH
SEKRETARIAT PASKIBRA
PIALA PASKIBRA
DETIL
SB : SISWA
SB : KEPALA SEKOLAH

Redaksi

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *